Semenjana

Dua tangan untuk merengkuh.

Sebuah atap untuk berteduh.

Dan, dua hati sebagai penyembuh.

Sebuah rumah. Mungkin bagi Dimas dan Ayuna, keduanya adalah rumah dalam bentuk raga bagi satu sama lain. Namun, beban tak kasatmata yang ada di punggung mereka perihal masalah di masa sekarang, keraguan untuk melangkah, serta ekspektasi pada masa depan. Beranjak dewasa adalah kata yang tepat dalam menggambarkan detik-detik terakhir masa SMA Dimas dan Ayuna, yang tidak melulu tentang menuntut ilmu, tapi juga komunikasi dengan manusia lainnya, hubungan dengan orang tua, juga konflik batin yang berkecamuk di dalam dada.

Ini tentang pelepasan masa remaja oleh mereka yang beranjak dewasa.

Ini tentang mereka, Dimas Nawasena Angkasa dan Ayuna Nafara Lembayung, yang dipenuhi kesederhanaan. Kisah mereka menghadapi konflik, juga cara mereka menghargai satu sama lain.